Perdana Menteri Kamboja memprakarsai ASEAN Zona Bebas Perang Saudara

Perdana Menteri Kamboja Hun Sen, Selasa (29/5/12), memprakarsai ASEAN Zona Bebas Perang Saudara, dan mengatakan gagasan itu akan membuat kawasan lebih stabil dan makin berkembang.

Pernyataan perdana menteri itu dibuat selama pertemuan 30 menit dengan para menteri pertahanan ASEAN menjelang pertemuan para Menteri Pertahanan ke-6 ASEAN, kata Juru Bicara Perdana Menteri Hun Sen Eang Sophallet, kepada wartawan setelah pertemuan tersebut.

"Kerja sama di bidang pertahanan antara negara-negara anggota ASEAN sangat penting untuk membangun perdamaian, stabilitas dan kemakmuran bagi Komunitas ASEAN pada tahun 2015," kata Hun Sen.

Dia mendesak para menteri pertahanan ASEAN untuk memfokuskan kerja sama mereka tidak hanya pada sektor pertahanan, tetapi juga pada kegiatan kemanusiaan di setiap peristiwa bencana alam.

Dia mengatakan, peran angkatan bersenjata yang lebih penting adalah membantu korban selama bencana alam.

Selain itu, perdana menteri juga mendesak negara-negara anggota ASEAN untuk mempertimbangkan pengiriman pasukan bersenjata ke luar negeri untuk operasi kemanusiaan di bawah payung PBB, guna memperkuat dan memperluas peran ASEAN di arena internasional.

Didirikan pada tahun 1967, Perhimpunan Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) beranggotakan Brunei Darussalam, Kamboja, Indonesia, Laos, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand dan Vietnam.

Pikiran Rakyat