Malaysia ingin hubungan lebih erat dengan Indonesia
Menhan Malaysia Dato Seri Dr. Ahmad Zahid bin Hamidi mengatakan bahwa negaranya senantiasa ingin menjalin hubungan lebih baik dan erat deng...
https://pojokmiliter.blogspot.com/2011/12/malaysia-ingin-hubungan-lebih-erat.html
Menhan Malaysia Dato Seri Dr. Ahmad Zahid bin Hamidi mengatakan bahwa negaranya senantiasa ingin menjalin hubungan lebih baik dan erat dengan Indonesia.
"Dan itu semua perlu dukungan dan komitmen dari semua elemen bangsa, baik Malaysia maupun Indonesia," katanya usai mengikuti pelatihan sumber daya manusia "ESQ" di Jakarta, Minggu (11/12) malam.
Ahmad Zahid mengakui banyak persoalan yang dihadapi kedua negara, terutama masalah perbatasan kedua negara dan tenaga kerja Indonesia atau tenaga kerja wanita.
"Namun, jangan sampai segala persoalan itu terlalu dibesar-besarkan hingga mengganggu hubungan baik kedua negara. Bahkan, persoalan itu dipolitisasi pihak ketiga yang tidak senang dengan hubungan baik Malaysia-Indonesia," tuturnya.
Oleh karena itu, lanjut Menhan Malaysia, perlu ada komitmen dari seluruh elemen, baik di Malaysia maupun Indonesia, untuk memperkuat hubungan kedua negara di berbagai bidang.
"Tidak saja goverment to goverment, tetapi juga politician to politician, bussines to bussines, dan people to people kedua negara juga harus memiliki komitmen untuk memperkuat hubungan kedua negara semakin erat dan baik," ujar Ahmad Zahid.
Jika itu terjalin kuat, segala persoalan yang dihadapi kedua negara dapat diselesaikan dengan baik tanpa harus dibesar-besarkan, katanya menambahkan.
Ahmad Zahid menegaskan, meski ada berbagai persoalan yang dihadapi, Malaysia dan Indonesia tidak akan berperang.
"Dulu saat Indonesia melancarkan konfrontasi dengan Malaysia, Adam Malik pernah berkata Indonesia dan Malaysia tidak akan pernah berperang jika salah satu pihak tidak setuju perang dilakukan," katanya.
Ahmad Zahid menegaskan,"Jangan segala persoalan yang ada terlalu dibesar-besarkan hingga melupakan bahwa kita adalah negara serumpun yang memiliki bahasa, budaya yang hampir sama."
Apa pendapat anda tentang artikel diatas?