NKRI Bukan Sekadar Basa-basi!
Varian Prototype Roket LAPAN. Menteri Pertahanan (Menhan) Purnomo Yusgiantoro menegaskan, persatuan dan kesatuan bagi Negara Kesatuan...
https://pojokmiliter.blogspot.com/2012/02/nkri-bukan-sekadar-basa-basi.html
Varian Prototype Roket LAPAN. |
Menteri Pertahanan (Menhan) Purnomo Yusgiantoro menegaskan, persatuan dan kesatuan bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) bukanlah sekadar basa-basi.
"Kecintaan pada Bangsa dan Negara, bobotnya tergantung pada kecintaan pada Tanah Air, dan NKRI bukanlah basa-basi," katanya Purnomo saat menghadiri acara Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW Tahun 2012 di Pekalongan, Jawa Tengah, Rabu (22/11).
Peringatan Maulid Nabi Besar Muhammad SAW, itu mengangkat tema 'Dengan Maulid Nabi, Kita Perkokoh Persatuan, Kesatuan dan Keutuhan NKRI, Kadar Bobot Cinta kepada Bangsa Tergantung Cinta kepada Tanah Airnya dan NKRI Bukan Basa Basi'.
Acara ini juga dihadiri Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT) Helmy Faizal Zaini, tokoh NU KH Lutfi Fuad Hasyim dari Buntet, Ketua Umum PBNU Profesor Said Agil Sirojd, Pangdam IV/Diponegoro Mayjen TNI Mulhim Asyrof, Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Didik Tri Sutomo dan Kepala Pusat Komunikasi Publik (Kapuskomblik) Kementerian Pertahanan Brigjen TNI Hartind Asrin.
Dikesempatan ini, Purnomo merefleksi perjuangan Nabi Besar Muhammad SAW saat berjuang mengangkat martabat dan peradaban masyarakat jahiliyah menjadi masyarakat berjatidiri dan bermartabat. Keteladanan Nabi Muhammad ini seyogianya jadi acuan bagi bangsa dan rakyat Indonesia dalam mengatasi persoalan bangsa sekarang ini.
"Bila kita renungkan, kondisi yang dihadapi pada zaman Nabi Muhammad SAW, mungkin bisa dipetik sebagai pelajaran menghadapi kondisi kehidupan bangsa Indonesia saat ini," katanya.
Proaktif
Ia meminta prajurit TNI proaktif bahu membahu bersama rakyat membangun Indonesia. Implementasinya, prajurit TNI meningkatkan kualitas dan profesionalitas keprajuritan dilandasi moral. "Profesioanalitas tidak ada artinya tanpa diiringi dengan moral yang baik, terutama sekali sikap keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa," tegasnya.
Sekarang ini, diakui Menhan, Bangsa Indonesia sedang mengalami berbagai persoalan dan kesulitan. Untuk mengatasinya, masyarakat Indonesia bisa mengadopsi nilai - nilai kejuangan dan rela berkorban Nabi Besar Muhammad SAW pada zaman jahiliyah.
"Kita menyadari bahwa untuk mengatasi kesulitan (bangsa-Red) itu diperlukan keteguhan sikap, kekuatan batin, dan percaya diri akan kemampuan yang selama ini sudah dimiliki oleh Bangsa Indonesia," tegas Purnomo.
Sebagai salah satu komponen bangsa, Purnomo mengatakan, prajurit TNI berkewajiban memberikan dharma baktinya dalam menyelesaian masalah kebangsaan.
Pasalnya, tegas Menhan, persoalan yang dihadapi bangsa ini juga menjadi tanggungjawab TNI. "Persoalan bangsa ini agar dapat dipahami dan diaktulisasikan sesuai dimensi tantangan yang dihadapi bersama dalam rangka pelaksanaan tugas dan pengabdian kepada bangsa dan negara RI," ujar Menhan.
Untuk kesuksesan pelaksanaan tugas dan pengabdian kepada bangsa dan negara, kata Menhan, prajurit TNI harus meningkatkan kualitas diri menjadi prajurit yang profesional, handal, serta beriman. "Keteladanan Nabi besar Muhammad SAW harus dijadikan momentum evaluasi, dan motivasi untuk meningkatkan persatuan dan kesatuan bangsa," tandas Menhan.
Pangdam Diponegoro juga mengimbau umat muslim agar meniru teladan Nabi Muhammad dijadikan sebagai momentum memperkokoh NKRI. "NKRI bukan basa-basi. NKRI final harga mati," tegas dia.
Ia menjelaskan, terwujudnya NKRI diawali keanekaragaman dan kebhinekaan. Perbedaan itu bisa dipadukan dari kesamaan kejuangan pendiri negeri untuk mewujudkan NKRI.
Karena itu pula, ia mengharapkan NKRI tetap dipertahankan. Seluruh masyarakat tetap menjaga persatuan serta tak terjebak dalam kepentingan pragmatis. Sebab, pragmatisme itu berpotensi melahirkan konflik.
Apa pendapat anda tentang artikel diatas?