Modernisasi Alutsista Bukan untuk Gaga-gagahan
Yonif 112 Raider Komisi I DPR RI pada prinsipnya setuju Kementerian Pertahanan (Kemenhan) melakukan pembaruan alat sistem pertahana...
https://pojokmiliter.blogspot.com/2012/07/modernisasi-alutsista-bukan-untuk-gaga.html
Yonif 112 Raider |
Komisi I DPR RI pada prinsipnya setuju Kementerian Pertahanan (Kemenhan) melakukan pembaruan alat sistem pertahanan (alusista) TNI. Namun, tetap harus disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi geografis di Tanah Air.
"Jangan hanya untuk gagah-gagahan," ujar anggota Komisi I DPR RI Tjahjo Kumolo di Jakarta Rabu (4/7).
Sejak awal, menurut politikus PDI Perjuangan, soal rencana pembelian Tank Leopard memang terkesan mau dipaksakan oleh kalangan tertentu di Kemhan. Awalnya dibilang skema antar pemerintah (G to G), tapi akhirnya ternyata lewat skema lain yang juga ujung-ujungnya Juga soal upgrade alias retrovitnya.
"Posisi Komisi I DPR awalnya masih beragam, ada yang setuju beli dari Belanda dan ada yang setuju beli dari Jerman. Posisi Pemerintah dan Parlemen Belanda saja juga masih beragam sikapnya, setuju dan tidak setuju dijual Ke Indonesia," ujarnya.
Permasalahannya, lanjut dia, apakah Tank Leopard cocok untuk geografis di Tanah Air, kalangan Perwira TNI yang paham persoalan Tank juga masih beragam, sama dengan posisi fraksi-fraksi di Komisi.
"Menururt saya yang penting alutsista TNI mutlak harus diperbarui, tapi jangan asal beli harus disesuaikan dengan sikon wilayah dan keperluan, untuk apa serta perencanaan strategisnya yang harus tepat dan kemaslahatannya juga jadi pertimbangan utama,"ujar Sekjen DPP PDI Perjuangan.
Tjahjo kembali menegaskan, alutsista TNI bukan semata hanya unt gagah gagahan tapi manfaat untuk optimalisasi pertahanan kedaulatan NKRI.
Soal hibah harus persetujuan, sampai saat ini secara resmi Kemenhan belum mengirim surat kepada DPR untuk minta persetujuan hibah. "Kita akan dapat hibah dari Australia, dan kemudian diralat tidak jadi. Yang sekarang ini, ya mestinya minta persetujuan lagi ke di DPR. Jangan jalan sendiri,"tegas Tjahjo.
Apa pendapat anda tentang artikel diatas?