SBY Janji Modernisasi Alutsista
KT-1 Wongbee tambahan pesanan TNI-AU yang baru saja selesai dirakit di PT.DI (Foto: Agan vip) Presiden Susilo Bambang Yudhoyono me...
https://pojokmiliter.blogspot.com/2012/07/sby-janji-modernisasi-alutsista.html
KT-1 Wongbee tambahan pesanan TNI-AU yang baru saja selesai dirakit di PT.DI (Foto: Agan vip) |
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menegaskan akan tetap melakukan pengembangan dan modernisasi alutsista. Ia berjanji pengembangannya akan dilakukan secara
berkesinambungan.
berkesinambungan.
"Apakah kebijakan kita untuk mengembangkan alutsista akan terus berlanjut? Ya, akan terus berlanjut," katanya, Rabu malam (11/7).
Hal tersebut disampaikannya saat memberikan pembekalan kepada para Calon Perwira Remaja di gedung A.H Nasution, Kompleks Akademi Militer, Magelang, Jawa Tengah.
Ia mengatakan Indonesia sudah lama tidak memodernisasi dan pembangunan kekuatan yang seharusnya dimiliki setiap negara. Menurutnya, hal tersebut bukan merupakan kesalahan masa lalu, tetapi lebih karena faktor ekonomi Indonesia yang belum mampu melakukan modernisasi.
"Bukan karena kesalahan masa lalu, tapi karena ekonomi kita belum mampu. Karena krisis membuat kita harus lebih mengutamakan kesejahteraan rakyat," katanya.
Sekarang dinilainya sebagai saat yang tepat untuk melakukan modernisasi alutsista tak lain untuk menjaga kedaulatan dan keutuhan NKRI. Indonesia, lanjutnya, memerlukan minimum essensiaal force yang bisa menjalankan tugas operasional di masa damai dan perang.
Menurutnya, dalam lima tahun belakangan, sudah terjadi banyak perubahan untuk alutsista tanah air. Ia pun meminta agar jajaran pimpinan TNI-Polri dan menteri terkait tetap menjalankan program yang dirancang dengan tetap melihat batas kemampuan negara untuk itu.
"Apa kita mau tentara kita kurang modern? Bahkan dari negara tetangga saja kita kalah. Tentara kita harus kuat, bukan untuk berperang tapi menjaga keutuhan dan kedaulatan," katanya.
Indonesia Bakal Tambah Kemampuan Belanja Militer
Personil Denjaka |
Indonesia akan terus meningkatkan kemampuan belanja militer sehingga bisa meningkatkan kualitas dan kuantitas alat utama sistem persenjataan (alutsista).
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyatakan itu saat melantik 836 perwira di kompleks Akademi Militer (Akmil) Magelang, Jawa Tengah, Kamis (12/7).
Para taruna yang dilantik itu berasal dari Akademi Militer (Akmil), Akademi Angkatan Udara (AAU), Akademi Angkatan Laut (AAL), dan Akademi Kepolisian (Akpol) menjadi perwira TNI dan Polri. Setelah dilantik, mereka menjadi perwira TNI berpangkat letnan dua (letda) dan perwira Polri berpangkat inspektur dua (ipda).
Apalagi, tambah Presiden, negara-negara di Asia Tenggara juga mulai bergeliat untuk memperbaiki dan meningkatkan belanja militer. "Di Indonesia juga sedang terjadi hal yang sama," katanya.
Presiden mengatakan tantangan dan ancaman terhadap negara saat ini sangat kompleks sehingga perlu diantisipasi oleh para perwira TNI dan Polri. Menurut Presiden, tantangan pertahanan dan keamanan bisa dipengaruhi oleh beberapa hal, antara lain mulai munculnya aktor-aktor bukan negara yang berpotensi sebagai ancaman.
Selain itu, tambah dia, konflik antarnegara di kawasan tertentu juga berpotensi menggangu stabilitas nasional dan peningkatan kemampuan belanja militer negara-negara tetangga. "Hal itu telah mengubah konstelasi militer di kawasan," kata Yudhoyono.
Apa pendapat anda tentang artikel diatas?