Komisi X DPR RI: Siap Perang Jika Malaysia Tetap Klaim Tarian Tor-tor

LPD KRI Banda Aceh (593) disuatu pantai di Indonesia

Anggota Komisi X DPR RI, Eko Hendro Purnomo, menyatakan sikap perangnya kepada Malaysia jika tetap mengklaim tari Tor-tor dan Paluan Gordang Sambilan dari masyarakat Mandailing, Sumatera Utara.

"Kalau memang terjadi, pasti ada punishment dan reward. Jika mereka tidak mengklaim, kita kasih reward kepada Malaysia. Namun, jika dia (Malaysia-red) tetap mengklaim, tentunya kita semua bergerak dengan satu barisan yang sama. Kita akan melakukan aktivitas yang anti dengan Malaysia, seperti perang atau boikot," ungkap Eko kepada wartawan di Gedung DPR RI, Jakarta, baru-baru ini.

Alasannya, kata politisi PAN ini, masyarakat Indonesia sudah terluka. "Beberapa kali mereka mengakui budaya kita sampai rendang juga diakui, lagu Rasa Sayange juga begitu. Sebagai anggota Dewan yang mewakili rakyat, pasti marah lah," tegasnya.

Dia mengaku, DPR harus satu suara dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) yang memang berwenang dengan urusan ini. Eko setuju jika kesenian bersifat dinamis dan bisa berubah dalam kurun waktu di tahun yang berbeda, misalkan tari Jaipong dipadupadankan dengan musik remix, maka itu sah sah saja.

"Tapi, semua orang tahu, kalau misalkan alatnya, tariannya, dan pakaiannya dan yang menginformasikannya adalah suku Mandailing yang tinggal di Malaysia tiba-tiba diklaim, ya pantas bangsa Indonesia marah," lugasnya.

"Saya setuju dengan pernyataan Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudyaan, memang budaya Indonesia itu dinamis. Pokoknya secara tegas jika Malaysia melakukan itu, maka bukan negara serumpun yang baik dan kita perlu marah untuk itu," tutupnya.

Okezone